Happy Friday-Bedanya Kaya (rich)
dengan Sejahtera (wealth) menurut KBBI
Daring yakni, KAYA adalah mempunyai banyak harta (uang dan sebagainya),
sedangkan SEJAHTERA adalah aman sentosa dan makmur, selamat (terlepas dari
segala macam gangguan), dalam hal ini keuangan.
Formula Kaya (Wealth Formula) ala HSP |
Persamaan
Dasar Akuntansi
Harta dalam Perspektif Akuntansi, jika kita lihat awalnya
adalah Modal kita, maka Formulanya : Harta
(Aset) = Modal (Ekuitas).
Seiring waktu, ketika sang owner tidak sabar dengan Mazhab
Moderat Organik, mereka mengambil utang sebagai leverage-nya, maka Formulanya menjadi : Harta (Aset) = Utang (Kewajiban) +
Modal (Ekuitas).
Maka Istilah HUM (Harta=Utang+Modal) atau ALE
(Asset=Liability+Equity) menjadi populer di dunia wirausaha.
Dan akhirnya, ketika orang awam bertanya tentang
pertumbuhan usaha, parameter umumnnya adalah Berapa Omzet/Sales, jika lebih jauh lagi Berapa Profit/Gross profit, lebih spesifik lagi adalah Berapa Net profit/Cash Anda, jika yang paham
dan sadar keuangan Berapa Free Cash
Anda.
Tapi, jika hal di atas menjadi Rahasia Usaha Anda, otomatis
balik lagi ke persamaan dasar akuntansi di atas, berapa Asset (Harta) Anda.
Majalah Forbes/Fortune merilis 100 orang terkaya di dunia
berdasarkan Jumlah Asset yang
dimiliki mereka, apakah berbentuk Real
Asset atau Paper Asset, seperti
Saham misalnya.
Jadi, jika pergerakan sahamnya lagi naik, maka faktor
kalinya menjadi naik, jika pergerakan sahamnya cenderung menurun, maka faktor
kalinya menjadi turun.
Dan aset di atas, tentulah ada sebuah kewajiban (utang)
juga di dalamnya.
Sama seperti ketika kita membaca Neraca (Balance sheet atau Statement of financial position), mana yang namanya Harta kita (operating cash flow), mana yang hasil
dari join dengan orang lain atau di
rubah ke bentuk alat/barang/investasi (investing
cash flow), mana yang punya orang lain (financing
cash flow).
Jika kita tidak bisa membaca hal mendasar di atas, maka
dipastikan kita akan terkagum-kagum dengan kekayaan orang lain.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara kita memandang KAYA
sejatinya?
Kekayaan
Sejati
Menurut Roger Hamilton dibukunya "Your Life Your Legacy", Wealth
is not how much money you have. Wealth is what you are left with when you lose
all your money (Kekayaan bukanlah soal seberapa banyak uang yang Anda
miliki. Kekayaan adalah apa yang masih Anda miliki, bila Anda telah kehilangan
semua uang Anda).
Dalam konteks di atas, pengertian Kaya adalah Your Network. Network is Net Worth.
Untuk memahami kekayaan sejati, tanyalah kepada orang-orang
yang sudah pernah bangkrut dan bangkit kembali.
Bagaimana mereka ditolak atau dihina oleh teman atau
saudaranya sendiri ketika mereka susah.
Bandingkan dengan ketika mereka sukses, teman dan saudara
berdatangan bak gelombang tsunami.
Semua orang menjadi 'teman baik' kita.
Dan ilusi ini selalu terjadi di setiap zaman.
Ketika kita dalam keadaan bangkrut, sejatinya yang
bangkrut/kehilangan tersebut adalah harta atau aset kita saja.
Tidak mentalitas atau karakter kita dan trust/kepercayaan orang terhadap kita.
Jika kita jujur dan amanah, Insya Allah recovery keadaan ini tidak akan butuh
waktu lama.
Jadi point
penting dari definisi kaya menurut Roger Hamilton adalah apakah Network kita masih mempercayai kita?
Jika iya, disanalah aset/harta sejati kita.
Wealth
Formula
Yang membedakan orang kaya dan orang miskin adalah cara
mereka bermain dan disiplin dalam hidupnya.
Jika formula kaya itu adalah I.S.I.S (Income-Saving-Investing-Simplicity), maka orang kaya akan cenderung
berhemat dan berdisiplin dengan pendapatan mereka.
Ketika orang kaya mendapatkan penghasilan, mereka akan
cenderung menyisihkan uang tersebut di awal untuk ditabung.
Hasil dari menabung sedikit demi sedikit tersebut, mereka
investasikan kepada instrumen yang mereka pahami.
Sembari menunggu hasil pertumbuhan investasinya, mereka
hidup dengan berhemat dan hidup semurah mungkin.
Apakah selesai?
Belum, dikarenakan mereka bisa hidup semurah mungkin,
mereka bisa memikirkan investasi lain dan kembali berinvestasi.
Hasil dari investasi itu mereka bisa tabung kembali, dari
menabung mereka bisa dapat income.
Begitu seterusnya, bolak balik hingga ada istilah, orang
kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin.
Bagaimana dengan orang miskin?
Karena begitu mereka dapat income, biasanya terjebak dengan kebutuhan hidup dan gaya hidup
tanpa mau 'menunda kenikmatan' sehingga semakin terperosok ke lembah kemiskinan
atau masuk jebakan kelompok menengah di life
style.
Gaya hidup inilah yang akhirnya menjadi karakter yang
mendarah daging akibat dari sebuah tindakan dan kebiasaan yang salah.
Wealth
Formula ala HSP
Sebagai Praktisi Keuangan yang juga Motivator Keuangan,
saya banyak bertemu dengan ragam profesi, orang, kemampuan, daya beli dll.
Dari pengalaman tersebut, setidaknya ada 2 kelompok orang
kaya yang saya lihat.
1.
Orang kaya yang tidak punya waktu untuk orang lain
Tipe ini, dikarenakan mereka memang sangat sibuk sekali,
sehingga tidak ada waktu untuk berbagi kepada orang lain.
Berbagi versi mereka, cukuplah memerintahkan bawahannya
untuk membuat yayasan, memberi santunan, membantu bencana alam, dll tanpa harus
mereka hadir.
Dan sulitnya untuk mengakses orang-orang tersebut adalah
tantangannya.
Tapi mereka percaya, dengan berbagi, hartanya tidak akan
habis.
2.
Orang kaya yang punya waktu untuk orang lain
Ini kebalikan dari orang kaya di atas, mereka adalah
orang-orang yang sangat mudah di akses untuk ketemu di sela-sela padatnya waktu
mereka.
Mereka masih bisa di temui, entah via media sosial atau
mungkin datang langsung kekantornya, tanpa harus mengalami birokrasi yang
terlalu berbelit.
Salah satu yang menurut saya orang kaya tersebut adalah Pak Disway (Dahlan Iskan), Founder Jawa
Pos Group, Media Cetak Terbesar di zamannya.
Hari ini, jika kita buka blognya www.disway.id dan
berkomunikasi via email, misal kita akan mengundang beliau ceramah atau berbagi
pengalaman, asal waktunya tidak tabrakan dengan jadwal lain, Insya Allah beliau
akan sanggupi.
Contohnya, ketika PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di
Pakistan dan Turki mengundang beliau, seluruh Akomodasi, Tiket, Makan dll
beliau tanggung, tanpa melihat untung rugi secara finansial.
Bagi saya pribadi, orang kaya itu adalah orang yang paling
banyak manfaatnya untuk orang lain dan bervisikan akhirat.
Wallahu'alam Bisshowab....
Bersambung ke bagian ke-2
Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology
www.P3KCheckUp.com
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan Indonesia
0815 1999 4916
#FormulaKayaWealthFormulaAlaHSP
#MotivatorKeuangan
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow
Managing Director WealthFlow 19 Technology
www.P3KCheckUp.com
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan Indonesia
0815 1999 4916
#FormulaKayaWealthFormulaAlaHSP
#MotivatorKeuangan
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow
#MengaturPendapatan
#HariSoulPutra
#ManajemenKeuangan