Lebih dari 100 pelaku
usaha kreatif Tasikmalaya memenuhi ruangan penyelenggaraan acara Seri Kelas Keuangan (SKK) Kelas Manajemen
Keuangan bagi UKM Kreatif di Hotel Santika Tasikmalaya, Rabu 23 Agustus
2017 M.
Bekraf menghadirkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah; Deputi
Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo; Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga,
Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, Undang Hendiana; Praktisi Keuangan,
Hari ‘Soul’
Putra (Financial Motivator & Managing Director WealthFlow 19 Technology); pemilik Kebab Turki Baba Rafi, Nilam Sari; dan perwakilan BRI
Tasikmalaya.
Pada
Kelas Manajemen Keuangan bagi UKM Kreatif di Tasikalaya ini, praktisi keuangan
Hari “Soul” Putra menjelaskan manajemen keuangan usaha yang baik dan benar
serta memberi pelatihan pembuatan pembukuan. Perwakilan BRI Tasikmalaya
dihadirkan juga untuk menjelaskan produk pembiayaan BRI dan persyaratan yang
harus dipenuhi pelaku ekraf untuk mengaksesnya.
Kepala
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Tasikmalaya Undang Hendiana
mengatakan Kota Tasikmalaya sebagai kota berbasis budaya dan kearifan lokal
yang bisa menjadi global. Akses permodalan, Sumber Daya Manusia (SDM), dan
akses pasar adalah beberapa sektor yang mempengaruhi kualitas badan usaha.
“Mudah-mudahan
ada banyak pemecahan masalah yang kita hadapi. Mudah-mudahan kota Tasikmalaya,
masyarakat kreatif, produknya juga kreatif sehingga bisa unggul,” ucap Hendi
sebagai harapan dari penyelenggaraan acara ini.
Deputi
Akses Permodalan Fadjar Hutomo menambahkan pengelolaan keuangan lebih dari
permodalan. Hanya 10% masyarakat dunia yang menguasai keuangan global sebagai
sumber financial yang ada. “Bukan seberapa banyak uang yang ada, tetapi
seberapa besar kita bisa mengelola,” ungkap Fadjar.
Bekraf
melalui Deputi Akses Permodalan memfasilitasi pelaku ekonomi kreatif (ekraf)
bertemu dengan lembaga keuangan yang ada, baik perbankan maupun non perbankan
melalui acara business matching, seri kelas keuangan, serta asistensi
laporan keuangan.
“Ekraf
adalah ekonomi yang aset utamanya kekayaan intelektual, sesuatu yang tidak
berwujud. Yang sering terjadi pelaku ekraf yang belum layak mendapatkan
pembiayaan,” tambah Fadjar. Acara ini bertujuan membekali pelaku ekraf untuk
bisa manajemen keuangan usaha dengan pembukuan keuangan yang benar. Sehingga, pembukuan
keuangan ini bisa dijadikan sebagai history record untuk mendapatkan
pembiayaan perbankan.
Wakil
Ketua Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, sebagai keynote speaker yakin acara
ini bermanfaat memberikan bimbingan tata kelola keuangan. Pelaku ekraf Tasikmalaya
perlu memikirkan daya beli yang sesuai pada produknya. Beliau mencontohkan
United Kingdom dan Korea Selatan yang menangani ekraf dengan serius.
“Keberadaan
ekraf tidak lepas dari kebudayaan. Rahasia ekraf ada pada kreativitas dan
inovasi,” tegas Ferdi.
Pemilik
Kebab Baba Rafi Nilam Sari menceritakan pengalaman usahanya yang berasal dari
satu gerobak hingga meliliki lebih dari 1200 outlet di Indonesia dan
sembilan negara lain di dunia. Ia menjelaskan awal mula bisnisnya adalah
sederhana yang tidak ada resiko mengorbankan apapun.
Nilam
mengakui mengawali usaha dengan berjualan burger di Surabaya. Ia
berjualan kebab setelah mengalami gulung tikar usaha burger. Ide
berjualan kebab didapatkannya saat berada di Qatar.
Nilam
menambahkan pentingnya packaging pada bisnisnya. “Dalam berbisnis bukan
masalah produk dan makanan enak atau tidak. Everything is about lifestyle.
Packaging adalah salah satu alasan produk anda dibeli,” ucap Nilam.
Packaging
bukan hanya digunakan sebagai
kemasan, tetapi juga sebagai alat promosi. Desain packaging Kebab Turki
Baba Rafi berubah-ubah karena menurut Nilam konsumen mudah bosan pada kemasan
yang selalu sama. Desain packaging miliknya bisa menjadi alat marketing
dengan testimony pelanggan yang mengunggah foto packaging kebab
miliknya di akun media sosial pelanggannya.
Rangkaian
acara ini adalah dukungan pemerintah dengan membekali pengetahuan manajemen
keuangan usaha, informasi pembiayaan perbankan, dan motivasi menjadi pengusaha
sukses dari pelaku usaha kreatif yang telah sukses di pasar domestik dan
mancanegara. (mm)